Harapan Timnas Indonesia Putri untuk tampil di ajang Piala Asia Putri 2026 resmi pupus setelah menelan kekalahan tipis 1-2 dari China Taipei dalam laga kualifikasi yang digelar pada Sabtu malam. Laga yang berlangsung dengan intensitas tinggi tersebut menjadi penentuan nasib bagi skuad Garuda Pertiwi di babak kualifikasi grup.
Pertandingan yang Sengit dan Penuh Tekanan
Sejak awal babak pertama, China Taipei tampil menekan dan lebih mendominasi penguasaan bola. Mereka mengandalkan umpan-umpan pendek dan pergerakan cepat di lini sayap untuk menembus pertahanan Indonesia. Tekanan ini membuahkan hasil pada menit ke-22, ketika striker andalan Taipei berhasil menjebol gawang Indonesia setelah menerima umpan terobosan yang sulit diantisipasi oleh lini belakang Garuda Pertiwi.
Meski tertinggal, semangat para pemain Indonesia tidak padam. Pelatih Satoru Mochizuki mencoba melakukan penyesuaian taktik dengan menginstruksikan para pemain untuk bermain lebih sabar dan menunggu celah. Usaha ini berbuah manis di menit ke-37, ketika Marsela Awi mencetak gol penyama kedudukan lewat sepakan keras dari luar kotak penalti yang gagal dibendung kiper lawan.
Skor 1-1 bertahan hingga turun minum, memberikan asa kepada Indonesia untuk membalikkan keadaan.
Gol Penentu dan Kekecewaan yang Tak Terhindarkan
Memasuki babak kedua, kedua tim sama-sama bermain terbuka dan menunjukkan determinasi tinggi. Namun, beberapa kali percobaan serangan balik cepat dari Indonesia tidak membuahkan hasil maksimal. Sebaliknya, China Taipei berhasil mencetak gol kedua di menit ke-69 lewat situasi bola mati yang dieksekusi dengan cermat.
Setelah kebobolan, Indonesia mencoba bangkit dan meningkatkan intensitas serangan. Namun kokohnya pertahanan lawan dan kurang tajamnya penyelesaian akhir membuat upaya mereka tak membuahkan hasil hingga peluit akhir dibunyikan. Skor 2-1 untuk kemenangan China Taipei bertahan hingga laga usai.
Reaksi dan Evaluasi Pasca Laga
Kekalahan ini menutup peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Asia Putri 2026. Pelatih Satoru Mochizuki menyampaikan rasa kecewanya atas hasil ini, namun tetap memberikan apresiasi atas kerja keras para pemain.
“Kami tampil dengan semangat, dan saya bangga dengan perjuangan para pemain. Namun memang masih banyak yang perlu kami perbaiki jika ingin bersaing di level Asia,” ujar Mochizuki usai pertandingan.
Beberapa pemain juga tampak emosional usai laga, menyadari betapa besarnya peluang yang terlewatkan. Namun mereka berjanji akan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran untuk memperkuat tim di masa mendatang.
Fokus ke Masa Depan
Meski gagal lolos, keikutsertaan Indonesia di ajang kualifikasi ini memberikan banyak pelajaran penting, terutama dalam hal mental bertanding dan strategi permainan. Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) diharapkan dapat terus mendukung pengembangan sepak bola wanita agar ke depannya Timnas Putri bisa bersaing lebih kompetitif di panggung Asia.
Dengan usia rata-rata skuad yang masih muda, ada harapan bahwa Garuda Pertiwi akan bangkit dan tampil lebih matang di turnamen-turnamen berikutnya.
Baca Juga: Semakin Siap Tempur, Saddil Ramdani Tidak Sabar Beraksi di Piala Presiden 2025