Pada April 2021, Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan bahwa Indonesia telah menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan besar asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik (EV) di Tanah Air. Kerja sama ini melibatkan konsorsium BUMN yang terdiri dari PLN, Pertamina, MIND ID, dan Inalum, dengan nilai investasi mencapai sekitar USD 5 miliar atau setara Rp70 triliun.
Erick Thohir menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, mengingat negara ini memiliki potensi besar dalam bahan baku baterai EV. Kementerian BUMN juga berkomitmen untuk mendukung kelancaran proyek ini dengan bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mengatasi kendala yang mungkin muncul di lapangan.
Selain itu, pada Oktober 2023, Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Beijing, Tiongkok, yang menghasilkan penandatanganan 11 dokumen kerja sama senilai USD 12,6 miliar (sekitar Rp192,82 triliun). Kerja sama ini mencakup pengembangan industri baterai listrik, energi hijau, dan teknologi kesehatan di Indonesia.
Erick Thohir juga mengajak PT PLN (Persero) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk menggandeng perusahaan energi asal Tiongkok, Fulcrum Consortium, dalam mengembangkan teknologi baterai kendaraan listrik. Kemitraan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi canggih dari China.
Dengan berbagai kerja sama internasional ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri baterai kendaraan listrik global, yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong transisi energi dan pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca Juga: Pernyataan Real Madrid Usai Diisukan Tolak Main di Final Copa del Rey