Fabio si Legenda 44 Tahun: Kiper Tertua di CWC 2025 yang Tidur 3 Jam Sehari

Dari Kesalahan Fatal Menuju 1.375 Penampilan: Kisah Inspiratif Fabio, Kiper Fluminense Pemain Tertua di CWC 2025 - Bola Liputan6.com

⚽ Karier Panjang dan Prestasi Gemilang

  • Fabio mengawali debut profesionalnya pada 1997 bersama Uniao Bandeirante.

  • Ia lalu memperkuat Vasco da Gama dan meraih gelar liga Brasil pada tahun 2000.

  • Namun namanya melejit saat diboyong Cruzeiro (2005–2021), mencatat 976 penampilan, menjadi rekor klub yang tak terpecahkan hingga kini.

  • Kini membela Fluminense, ia telah mengukir 1.375 penampilan, mendekati rekor Peter Shilton (1.390).


🌟 Rahasia Kebugaran “Anti-Sains”

  • Meski di usia 44 tahun, Fabio tetap menjadi kiper utama Fluminense — cukup luar biasa!

  • Ia rupanya hanya tidur 3 jam per malam, tidak pernah berlatih beban, dan menolak pijat—semua kebiasaan yang bertentangan dengan norma kesehatan atlet modern.

  • Sang pelatih, Fernando Diniz, menyebutnya sebagai “jenius, positif, dan pemimpin yang disukai semua orang”.


🏆 Menuju Rekor Dunia

  • Dengan rekor Peter Shilton sebagai 1.390 penampilan, Fabio kini hanya kalah 12 pertandingan.

  • Kontraknya diperpanjang hingga 2026; manajemen Fluminense bahkan berencana merayakan pencapaiannya jika ia berhasil melampaui Shilton.

  • Mengingat usia dan performanya, Fabio menyatakan dirinya tak terlalu memikirkan rekor, namun lebih memilih untuk “menikmati ini semaksimal mungkin”.


💡 Refleksi dan Semangat Pendek terakhir

  • Karier panjang Fabio tak lepas dari masa-masa sulit, termasuk blunder besar di final Minas Gerais 2007 yang sempat membuatnya depresi.

  • Namun pengalaman itu membentuk mentalnya: dari semangat yang kecewa karena tak dipanggil timnas, kini ia berubah menjadi lebih bersyukur dan tenang dalam menikmati akhir karier.


Kesimpulan

Fabio bukan hanya sekadar kiper veteran; ia adalah simbol ketahanan fisik dan mental. Di tengah azzam atlet muda yang lebih modern, gaya anti-mainstream Fabio — tidur sedikit, tanpa latihan beban, no pijat — justru membuatnya tetap relevan dan produktif.

Dengan target melewati rekor Peter Shilton dan usia yang terus bertambah, kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang: bahwa tidak ada kata tua untuk berkarya, selama semangat dan mental juara tetap terjaga.

Baca Juga: Bye Liverpool! Andrew Robertson Segera Cabut dari Anfield